Blogger Widgets

Sabtu, 13 Juli 2013

SUMBER BELAJAR UNTUK MENGEFEKTIFKAN PEMBELAJARAN SISWA

1. Apa sumber belajar itu? Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. 

2. Apa fungsi sumber belajar? Sumber belajar memiliki fungsi : 1) Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah. 2) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya. 3) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian. 4) Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit. 5) Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung. 6) Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis. Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa 

Minggu, 07 Juli 2013

Mahasiswa UPI Melakukan Kunjungan Studi ke UGM

Silaturahmi Pengurus Himpunan Mahasiswa Agroindustri (HIMAGRIN) Pendidikan Teknologi Agroindustri Universitas Pendidikan Indonesia dengan Keluarga Mahasiswa Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Univesitas Gadjah Mada (KM TPHP UGM) pada hari jum'at 28 juni 2013, dilihat dalam foto.

                                foto bersama

Hal - hal Yang Boleh Dikerjakan Ketika Ibadah Shaum

1. Diriwayatkan dari Aisyah ra Bahwa sesungguhnya Nabi saw. dalam keadaan junub sampai waktu Shubuh sedang beliau sedang dalam keadaan puasa, kemudian mandi. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim)

2. Diriwayatkan dari Abi Bakar bin Abdurrahman, dari sebagian sahabat-sahabat Nabi saw. ia berkata kepadanya : Dan sungguh telah saya lihat Rasulullah saw. menyiram air di atas kepala beliau padahal beliau dalam keadaan puasa karena haus dan karena udara panas. ( H.R : Ahmad, Malik dan Abu Daud )

3. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Bahwa sesungguhnya Nabi saw berbekam sedang beliau dalam keadaan puasa. (H.R : Al-Bukhary )


4. Diriwayatkan dari Aisyah ra Adalah Rasulullah saw mencium (istrinya) sedang beliau dalam keadaan puasa dan menggauli dan bercumbu rayu dengan istrinya (tidak sampai bersetubuh) sedang beliau dalam keadaan puasa, akan tetapi beliau adalah orang yang paling kuat menahan birahinya. ( H.R : Al-Jama’ah kecuali Nasa’i) hadits shahih.

5. Diriwayatkan dari Abdullah bin Furuuj : Bahwa sesungguhnya ada seorang wanita bertanya kepada Ummu Salamah ra. Wanita itu berkata : Sesungguhnya suami saya mencium saya sedang dia dan saya dalam keadaan puasa, bagaimana pendapatmu ? Maka ia menjawab : Adalah Rasulullah r pernah mencium saya sedang beliau dan saya dalam keadaan puasa. ( H.R : Aththahawi dan Ahmad dengan sanad yang baik dengan mengikut syarat Muslim ).

6. Diriwayatkan dari Luqaidh bin Shabrah : Sesungguhnya Nabi saw bersabda : Apabila kamu beristinsyaaq ( menghisap air ke hidung )
keraskan kecuali kamu dalam keadaan puasa. ( H.R :Ashhabus Sunan )

7. Perkataan ibnu Abbas : Tidak mengapa orang yang puasa mencicipi cuka dan sesuatu yang akan dibelinya ( Ahmad dan Al-Bukhary ).

KESIMPULAN

Hadits-hadits tersebut di atas memberi pelajaran kepada kita bahwa hal-hal tersebut di bawah ini bila diamalkan tidak membatalkan puasa :

Menyiram air ke atas kepala pada siang hari karena haus ataupun udara panas, demikian pula menyelam kedalam air pada siang hari.

-Menta’khirkan mandi junub setelah adzan Shubuh. (dalil : 1 )
-Berbekam pada siang hari. ( dalil : 3 )
-Mencium, menggauli, mencumbu istri tetapi tidak sampai bersetubuh di siang hari.( dalil 4 dan 5 )
-Beristinsyak ( menghirup air kedalam hidung )terutama bila akan berwudhu, asal tidak dikuatkan menghirupnya. ( dalil : 6 )
-Disuntik di siang hari.
-Mencicipi makanan asal tidak ditelan.(dalil :7)

Wallahu a'lamu bisshowwaab, silakan share 
----------------------------------------------------------


From : "kata-kata hikmah"

Pilihan-Mu Itulah Yang Terbaik Bagiku

Cinta hadir karena perkenalan, bersemi karena perhatian, bertahan karena kesetiaan, namun bisa berantakan karena kedustaan...

Seorang teman mampu membuat kita tertawa, sahabat membuat kita gembira, namun yang tulus dan setia akan bertahan sepanjang masa...

Saudaraku, jangan mengabaikan perhatian,ketulusan dan kesetiaan seseorang. Karena akan menjadi sangat kehilangan manakala kita mengkhianati lantas dia pergi dengan membawa duka...

Cinta tumbuh di taman hati, hanya bagi yang memiliki ketulusan dan kesetiaanlah yang akan lestari...

Cinta datangnya dari Allah yang dihadirkan dalam hati, tumbuh dan bersemi dalam hati... Oleh karenanya jagalah dengan menata hati agar tak melukai dan terlukai...

Hanya yang memiliki jiwa kesatria lah yang mampu mencintai. Karena cinta adalah melindungi, menaungi, menghargai dengan disertai kesetiaan, pengorbanan dan ketulusan...

Saudaraku, mengapa banyak orang mampu mencintai namun begitu sulit untuk setia?Baik setia kepada Allah, majikan, sahabat, dan juga pasangan...

Itu semua karena nafsu kita yang selalu merasa kurang. Karena merasa kurang akhirnya berselingkuh, karena merasa kurang akhirnya korupsi, karena merasa kurang akhirnya mencuri dan lain sebagainya.

Saudaraku, dengan memiliki kesetiaan terhadap Allah niscaya kita akan setia pula terhadap makhluk-Nya. Karena ajaran dari Allah itu luhur dan mulia termasuk merasa cukup dengan apa yang menjadi bagian kita. Sehingga perselingkuhan dan berbagai penyakit ketidaksetiaan tak kan hinggap dalam diri kita.Insya Allah

Ya Allah,hamba tak berani berjanji untuk sebuah PERASAAN,karena hati ini begitu mudah terbolak-balik.Namun hamba akan berusaha untuk SETIA hingga Engkau memberi keputusan yang terbaik,karena hamba yakin apapun pilihan-Mu itulah yang terbaik bagiku..

Buah Hatiku Berbagi ilmu parenting islami, motivasi dan inspirasi keluarga Muslim
Semoga ada hal yang bermanfaat yang terdapat di dalamnya

Jumat, 05 Juli 2013

Katahanan Pangan Nasional


Peran Teknologi Nuklir Menunjang Ketahanan Pangan Nasional

Ketersediaan  pangan di Indonesia selalu menjadi masalah krusial setiap tahunnya. Beberapa komoditi pangan seperti beras, daging dan kedelai memaksa pemerintah harus melakukan impor disebabkan produksi nasional tidak mencukupi. Bahkan untuk gandum ketersediaannya 100 persen impor. Gandum, bahan pembuat roti dan mie,sangat digemari oleh masyarakat Indonesia akhir-akhir ini.
Khusus untuk kebutuhan beras pada tahun 2014 sebesar 33.013.214 ton. Dengan kebutuhan beras sebesar 33 juta ton pada tahun 2014, maka apabila harus ada surplus 10 juta ton sebagai cadangan, berarti harus ada produksi beras minimal 43 juta ton. Bila produksi beras tidak memenuhi kebutuhan pangan nasional, maka pemerintah terpaksa impor.
Tidak terpenuhinya ketersediaan pangan di Indonesia oleh produksi nasional, penyebabnya antara lain meningkatnya jumlah penduduk, alih fungsi lahan dari pertanian menjadi lahan non pertanian, seperti jalan, perumahan, pabrik dan lain sebagainya. Kondisi cuaca yang tidak menentu juga mempunyai pengaruh terhadap turunnya produksi hasil pertanian  pangan nasional.
Dalam kondisi seperti ini tentunya pemerintah tidak tinggal diam dan terus berupaya agar kebutuhan pangan nasional tercukupi dengan cara berswasembada pangan dari hasil produksi dalam negeri. Kalau pun harus impor itu ditekan seminimal mungkin kuantitasnya.
Untuk mengurangi impor serta untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, produksi beras dalam negeri harus ditingkatkan. Demikian pula dalam memenuhi kebutuhan akan tanaman penghasil karbohidrat lain yang dapat dikembangkan menjadi bahan diversifikasi pangan di Indonesia.
Upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, satu di antaranya dengan memperhitungkan pemanfaatan teknologi nuklir, seperti yang dilakukan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Teknik yang digunakan adalah melakukan pemuliaan tanaman dengan teknologi mutasi radiasi.
Inovasi teknologi nuklir di bidang pertanian telah terbukti mampu membantu pemerintah dalam penyediaan benih berkualitas. Benih tersebut antara lain padi, kedelai, sorgum, kacang hijau,dan gandum. Benih berkualitas harus memiliki keunggulan, antara lain daya hasil yang tinggi atau berlimpah, berumur pendek, tahan terhadap hama penyakit dan kekeringan.
Tingkat produktivitas padi varietas hasil pemuliaan mutasi radiasi rata-rata menghasilkan 7 ton per hektar, bahkan potensinya diatas 9 ton per hektar. Sedangkan rata-rata produksi padi nasional hanya sebesar 5,01 ton per hektar. Varietas hasil litbang BATAN telah mencapai 10 persen jumlah varietas unggul tanaman pangan dan telah ditanam di lahan seluas 3 juta hektar sejak tahun 2000. Sampai saat ini, BATAN telah menghasilkan 20 varietas unggul padi, 6 varietas kedelai, 1 varietas kacang hijau. “Selain itu juga sudah direkomendasikan untuk dilepas 2 varietas kedelai sangat genjah, 1 varietas sorgum dan gandum, kita tinggal menantikan SK Menteri Pertanian saja”, kata Dr. Sobrizal, peneliti pertanian BATAN. Diharapkan sorgum bisa menggantikan posisi gandum sebagai bahan pembuat mie instan,
BATAN dengan teknologi nuklir tidak saja meningkatkan potensi pangan utama, seperti beras, tetapi juga menggali potensi sumber-sumber pangan  baru yang selama ini terabaikan, seperti sorgum yang sudah dikenal sebagai bahan pangan pokok sejak ratusan tahun lalu di kawasan Indonesia Timur.
Untuk menggali dan mengembangkan potensi sumber-sumber pangan baru di Indonesia yang luas ini, BATAN memperhatikan  kondisi tanah yang sangat beragam dan disesuaikan dengan kearifan lokal. Satu tanaman unggul di suatu tempat belum tentu akan tumbuh baik di tempat lainnya. Contoh, salak pondoh mungkin hanya bisa tumbuh bagus dan berkualitas di Yogyakarta dan sekitarnya, namun tidak akan tumbuh dan berbuah bagus jika ditanam di Jakarta. Masing-masing daerah mempunyai kondisi tanah dan iklim yang berbeda-beda.
Semestinya kita bersyukur dengan kondisi alam demikian itu semua jenis tanaman pangan bisa tumbuh. Untuk daerah yang basah dan curah hujan yang cukup banyak bisa ditanami padi, dan daerah yang tanahnya kering bisa digunakan untuk bertanam sorgum.
Untuk tanaman gandum yang harus tumbuh di kawasan beriklim dingin, BATAN kini tengah mengembangkan gandum tropis dataran rendah. Saat ini satu varietas gandum yang diberi nama Ganesa (gandum Indonesia) siap untuk dilepas dan menunggu SK Menteri Pertanian.
Pemanfaatan teknologi nuklir di bidang kesehatan dan reproduksi ternak juga berperan untuk meningkatkan produksi daging dan susu. BATAN, mempunyai kelompok penelitian yang terkait dengan kesehatan dan reproduksi ternak. Salah satu kegiatannya membuat vaksin iradiasi untuk mencegah penyakit Fasciolosis (cacing hati pada ternak ruminansia) pada sapi agar tidak terjadi penurunan volume daging atau susu pada sapi. Proses pembuatan vaksin ini sedang diupayakan untuk mendapatkan paten. Saat ini juga diupayakan pembuatan vaksin mastitis (radang kelenjar susu), serta teknik nuklir pembuatan vaksin iradiasi Brucellosis untuk mencegah penyakit keguguran menular pada sapi betina.
Peran teknologi nuklir lainnya dalam reproduksi yang disebut radioimunoassay (RIA), untuk memperbaiki penampilan reproduksi ternak ruminansia. Dengan menggunakan teknologi ini kita bisa memperbaiki manajemen reproduksinya. Tanpa teknologi ini, reproduksi dan angka kelahiran ternak tidak menentu, bahkan setahun sekali belum tentu.  Upaya BATAN lainya untuk berperan dalam meningkatkan produksi ternak  melalui pembuatan formula pakan berkualitas.
Sedangkan untuk perikanan digunakan hormon methyl testosteron alami untuk  pejantanan ikan dan Suplemen Pakan Ikan (SPI)  agar dia bisa lebih lincah dan gemuk. Teknologi inipun sudah diaplikasikan ke masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Keragaman yang ada di alam pada prinsipnya berdasarkan mutasi alam atau mutasi spontan. Mutasi alam memerlukan proses panjang sampai waktu ratusan bahkan ribuan tahun. Pemuliaan mutasi dengan sinar gamma bisa mempercepat mutasi lebih cepat dan tentu saja aman.
Semua produk hasil litbang BATAN baik di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan tidak menimbulkan efek samping bagi konsumen.(adv)
Editor : advertorial

Kamis, 04 Juli 2013

Makalah Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ( K3 ) Industri di Semarang


MAKALAH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT. Indofood, PT. Nissin, PT. Nippon Indosari Cofindo


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah faktor sangat penting bagi produktifitas dan peningkatan produktifitas tenaga kerja selaku sumber daya manusia. Kondisi kesehatan yang baik merupakan potensi untuk meraih produktifitas kerja yang baik pula. Pekerjaan yang menuntut produktifitas kerja tinggi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan kondisi kesehatan prima. Sebaliknya keadaan sakit atau gangguan kesehatan menyebabkan tenaga kerja tidak atau kurang produktif dalam melakukan pekerjaannya. Bahaya ditempat kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja cendrung lebih sering terjadi pada populasi pekerja yang kurang memahami proses industry ditempat kerja, atau tidak cukup dilatih dan dilindungi untuk mengatasi kemungkinan bahaya yang dapat terjadi. Seorang dokter perusahaan bertanggung jawab untuk mendidik dan melatih pekerja untuk menjadi pekerja yang terampil, efisien dan produktif. 
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pemahaman dalam proses pengolahan maupun mengetahui bagaimana upaya pengendalian yang dilakukan pada kesehatan lingkungan kerja dan mengetahui bagaimana hubungan antara pekerja, lingkungan kerja, dan penyakit akibat kerja di suatu perusahaan bidang agroindustri, Pendidikan Teknologi Agroindustri mengadakan kegiatan tahunan yang berupa Kunjungan Studi Lapangan yang dilakukan pada hari kamis, tanggal 27 Juni 2013 pukul 08.00- selesai dengan mengunjungi PT. Indofood Sukses Makmur, PT. Nissin Biscuit Indonesia dan PT. Nippon Indosari Corpindo. Di Semarang – Jawa Timur.

1.2  Tujuan dan Manfaat
Tujuan pembuatan makalah ini sadalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta mengetahui lebih jauh tentang keselamatan dan kesehatan kerja, bagaimana penerapan K3 di industri, serta komitmen dan kebijakan tentang keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Indofood Sukses Makmur, PT. Nissin Biscuit Indonesia dan PT. Nippon Indosari Corpindo cabang Semarang.
Manfaat dari pembuatan makalah ini antara lain :
a.    Untuk Mahasiswa :
Dapat menambah pengetahuan kita tentang syarat dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga kita dapat mengaplikasikannya jika mau bekerja di  industry.
b.    Untuk Dosen
Kegiatan ini merupakan mediasi Dosen untuk menjelaskan materi keselamatan dan kesehatan kerja secara lebih jelas kepada mahasiswa.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1         Pengertian Keselamatan DAN KESEHATAN Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang sehat, aman bebas dari kecelakaan. Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja. Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya. Maksud dan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan adalah melindungi pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan atau industri dari resiko bahaya khususnya faktor fisik, kimiawi dan biologis yang mungkin timbul oleh karena beroperasinya suatu proses produksi.

2.2         KONSEP keselamatan dan kesehatan kerja INDUSTRI
Beban kerja
Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Beban dimaksud mungkin fisik, mental, dan atau social. Seorang tenaga kerja yang secara fisik bekerja berat seperti halnya buruh bongkar muat barang dipelabuhan, memikul lebih banyak beban fisik dari pada beban mental maupun sosial. Berlainan dari itu adalah beban kerja seorang pengusaha atau manjemen, tanggung jawabnya merupakan beban mental yang relati jauh lebih besar dari beban fisik yang dituntut oleh pekerjaannya.

Kapasitas Kerja
Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu dengan yang lainnya dan sangat bergantung kepada motivasi kerja, pengalaman, latar belakang pendidikan, keahlian, ketrampilan, kesesuaian terhadap pekerjaan, kondisi kesehatan, keadaan gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran antropometri tubuh serta reaksi kejiwaan
2.3         Lingkungan Kerja di Tempat kerja
Lingkungan kerja yang sering ditemukan ditempat kerja adalah;

  • Lingkungan Fisik: suhu,ekosistem tekanan udara, noise, penerangan, getaran, dan radiasi
  • Lingkungan Kimia: Debu, uap, gas, larutan kimia, fume, mist/kabut, awan, dsb.
  • Lingkungan Biologi: virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing, serangga, dll.
  • Lingkungan Fisiologis: Kesalahan kontruksi, tataletak mesin, sikap badan yang kurang baik sehingga menyebabkan kelelahan atau kecelakaan kerja.
  • Lingkungan Mental psikologis: kondisi yang membosankan, hubungan kerja yang tidak baik sehingga menimbulkan gangguan psikis (gangguan emosional, batin, atau neorosis), faktor kepemimpinan yang tidak baik, kondisi materil dan psikologis kerja yang kurang baik, lingkungan sosial yang tidak baik.
2.4         Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja di tempat kerja, yaitu;
1.    Penerangan
Penerangan memiliki manfaat yang sangat besar bagi karyawan yaitu untuk proses kelancaran kerja, karena penerangan (cahaya) yang kurang cukup terang dapat mengganggu penglihatan karyawan manjadi tidak jelas pada saat bekerja.
2.    Kebisingan
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Maksud tidak dikehendaki di sini yaitu karena dengan adanya kebisingan maka konsentrasi dalam bekerja akan terganggu, sehingga pekerjaan yang dilakukan akan mengalami banyak kesalahan atau rusak.
3.    Kebersihan
Kebersihan lingkungan kerja sangat perlu diperhatikan, karena lingkungan kerja yang bersih akan menimbulkan rasa nyaman dan semangat kerja yang tinggi bagi karyawan.
4.    Pertukaran udara
Pertukaran udara yang baik akan menyehatkan badan dan menimbulkan kesegaran, sehingga dapat menimbulkan semangat kerja seseorang. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman disekitar tempat kerja. Dengan cukupnya oksigen di sekitar tempat kerja, ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman di sekitar tempat kerja, keduanya akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani.
5.    Bau-bauan
Adanya bau-bauan disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, dan bau-bauan yang terjadi terus-menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian “air condition” yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang menggannggu di sekitar tempat kerja.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1         KOMITMEN DAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 )
3.1.1             PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR
PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Semarang Jawa Tengah mempunyai komitmen untuk menyediakan tempat kerja yang selamat, sehat, dan aman bagi semua karyawannya. Pihak Perusahaan memandang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) setingkat dengan persoalan Kualitas, Produksi dan Biaya Pihak Perusahaan akan selalu berusaha untuk menghilangkan bahaya yang dapat mengakibatkan sakit, luka, kerusakan harta benda, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan, dan kehilangan proses serta hal–hal yang dapat merusak lingkungan.
Manajemen dan Pengurus P2K3 percaya bahwa semua karyawan PT Indofood CBP Sukses Makmur   Divisi Noodle Semarang Jawa Tengah ini akan bekerjasama dengan Pengurus Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dalam menjaga komitmen pribadi untuk mensukseskan Proses Peningkatan Secara Terus Menerus.
Standarisasi yang berlaku di semua pabrik tersebut telah disertifikasi oleh SGS melalui sertifikasi International Standard Operation (ISO) termasuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Selain itu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. juga memiliki Sertifikat Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan Sertifikat halal yang berlaku untuk semua produk internasional. Pada 21 Maret 1998 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memperoleh sertifikat manajemen mutu ISO versi 9001. Kemudian pada 5 Februari 2004 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. diperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 (ISO 9001 versi 2000) dari badan akreditasi SGS International of Indonesia.

3.1.2             PT. NISSIN BISCUIT INDONESIA
PT. Nissin Biscuit Semarang ini telah berusaha menempatkan karyawan pada tugas yang benar (the right man on the right job) dan masih ditemukan juga karyawan yang kurang disiplin mengikuti peraturan perusahaan, kurang teliti dan kurang serius dalam bekerja serta kurang dapat memberikan contoh yang baik.
Budaya kerja dan disiplin kerja yang diberikan oleh PT.Nissin Biscuit Indonesia  sangat besar manfaatnya dalam mendorong timbulnya usaha karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan karyawan yang bersangkutan mampu mengemban tugas menurut bidangnya masing-masing agar dapat mencapai efektivitas kerja yang tinggi.
Standar mutu yang diterapkan oleh Nissin mencakup penggunaan bahan baku pilihan dan penggunaan tegnologi canggih dalam proses produksi serta penerapan CPMB (Cara Produksi Makanan yang Baik), GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP (Sanitation Standard Opening Procedure) dan HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point). Standar Mutu ISO 2200:2005 untuk kualitas dan keamanan produk juga telah ditetapka dalam proses produksi disertai dengan sertifikat halal dari Majlis Ulama Indonesia (MUI). Sebuah bukti bahwa semua produk Nissin memenuhi kaidah halal dan aman  dikonsumsi.
3.1.3             PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO
Pada tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen Perseroan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap produk Sari Roti. Selain itu, seluruh produk Sari Roti telah terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia.

3.2              Pembahasan

1.      PT. Indofood Sukses Makmur
Keselamatan dan Kesehatan kerja di perusahaan ini sangat di utamakan sekali, bagaikan mengutamakan kualitas produk bahan pangan. Pengurus P2K3 melakukan kerja sama dengan semua karyawan di PT. Indofood dalam menjaga komitmen pribadi untuk mensukseskan peningkatan secara terus menerus. System manjemen lingkungan di PT. Indofood sukses makmur telah berkembang sangat baik, Industri berupaya  menyediakan sumber daya untuk pembentukan, pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan kerja yang diperlukan untuk mengimplentasikan persyaratan dan system manajemen keamanan pangan (SMKP) yang dijamin dan didukung dengan pelaksanaan prosedur untuk pengelolaan sistem manajemen lingkungan dan identifikasi bahaya yang meliputi :

a.    GMP ( Good manufacturing Practice )
b.    SSOP( Standart Sanitation Operation procedure )
c.    Heath & Safety Envirionment
d.    Pelatihan ( Training )
e.    GLP ( Good Laboratory practice )
f.     PHC ( Product Handling Control )

Disamping itu semua, dalam hal pelakasaan K3 itu sendiri masih terdapat beberapa kekurangan, seperti penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD) saat bekerja. Contoh kasus pada saat melakukan kunjungan, kami pun menemukan beberapa pekerja tidak mengenakan Alat Pelindung Diri saat bekerja. Tidak ada teguran sama sekali, baik itu oleh teman pekerjanya mau pun dari atasannya. Hal yang perlu di cermati disini adalah menjaga komitmen dalam mensukseskan K3 itu sendiri. Dari contoh kasus yang tadi dapat kita ketahui bahwa komitmen dalam penerapan k3 di PT. Indofood belum dapat dilaksanakan oleh keseluruhan pekerja pabrik atau pun pengelola perusahaan. Maka dari itu perlu adanya evaluasi dalam hal penerapan K3 di perusahaan tersebut.

2.      PT. Nissin Biscuit Indonesia
Budaya kerja dan disiplin kerja yang diberikan oleh PT.Nissin Biscuit Indonesia- Unggaran, Semarang sangat besar manfaatnya dalam mendorong timbulnya usaha karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan karyawan yang bersangkutan mampu mengemban tugas menurut bidangnya masing-masing agar dapat mencapai efektivitas kerja yang tinggi.
Di perusahaan ini penerapan K3 sudah cukup baik, dari mulai menggunakan Alat Pelindung diri saat bekerja, Kebersihan, jalur uap, kebisingan, dan tempat penyimpanan produk yang cukup baik. Akan tetapi masih terdapat kekurangan- kekurangan, seperti masih ditemukan  karyawan yang kurang disiplin mengikuti peraturan perusahaan, kurang teliti dan kurang serius dalam bekerja serta kurang dapat memberikan contoh yang baik. Selain itu, jalur-jalur evakuasinya pun tidak begitu jelas arahnya karena tidak ada tanda-tanda khusus. Untuk pertukaran udaranya juga sedikit kurang, itu dapat terlihat dari minimnya ventilasi-ventilasi udara yang fungsinya untuk pertukaran udara CO2 di dalam dan O2 di luar pabrik.
Dari kesemuanya itu, penerapan K3 di PT. Nissin biscuit Indonesia ini
Sudah cukup baik, hanya perlu beberapa evaluasian untuk menjadi perbaikan dalam peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja dan kesejahteraan para pekerja.

3.      PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO
Setiap perusahaan mempunyai ketentuan dan kebijakan masing-masing. Budaya kerja disiplin diperusahaan ini pun sangat tinggi. Ketika kami kunjungan ke Pabrik Sariroti ini, suasana pabrik sangat nyaman, system keamanan nya pun ketat, penggunaan alat pelindung diri sangat di utamakan, kebisingannya , kebersihannya pun sangat terjaga, dan minim sekali dari kontaminasi-kontaminasi yang berbahaya bagi keamanan produk. Semuanya tersusun rapih, dalam produksinya pun tanpa banayk bersentuhan langsung dengan manusia. Penerapan K3 disini sangat diperhatikan dan benar-benar memperhatikan kualitas produk yang akan dihasilkan.
Pada dasarnya, kontrol kualitas melibatkan pemeriksaan produk, layanan, atau proses untuk tingkat minimum tertentu kualitas. Tujuan dari tim pengendalian kualitas adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang tidak memenuhi standar perusahaan tertentu kualitas. Jika masalah diidentifikasi, tugas tim pengendalian kualitas atau professional mungkin melibatkan penghentian produk sementara. Tergantung pada layanan atau produk tertentu, serta jenis masalah yang diidentifikasi, produksi atau pelaksanaan tidak dapat berhenti sepenuhnya.


BAB IV

PENUTUP
4.1         Kesimpulan
Dari hasil pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pada kesehatan dan keselamatan kerja khususnya pada perusahan sangat penting dilakukan, karena dapat meningkatkan kesejahtraan, kesehatan dan terutama keselamatan kerja karyawan atau pekerja.
Penyediaan perlindungan terhadap bahaya, prioritas pertama seorang majikan adalah melindungi pekerjanya secara keseluruhan ketimbang secara individu. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) hanya dipandang perlu jika metode-metode perlindungan yang lebih luas ternyata tidak praktis dan tidak terjangkau.
Sangat perlu adanya manajemen lingkungan kerja dari industri agar seorang tenaga kerja berada dalam keserasian sebaik-baiknya, yang berarti bahwa yang bersangkutan dapat terjamin keadaan kesehatan dan produktifitas kerjanya secara optimal, maka perlu ada keseimbangan yang positif-konstruktif, antara unsur beban kerja, beban tambahan akibat dari pekerjaan dan lingkungan kerja dan kapasitas kerja.

4.2         Saran
Kecelakaan pada saat bekerja merupakan resiko yang merupakan bagian dari pekerjaan, untuk perusahaan hendaknya mencegah dalam hal ini melakukan perlindungan berupa kompensasi, baik langsung maupun tidak langsung, yang  harus diberikan oleh perusahaan kepada pekerja. Proteksi atau perlindungan pekerja merupakan keharusan bagi sebuah perushaan.
Untuk menjaga dan memonitor keselamatan kesehatan kerja karyawan maka dilakukan program penyuluhan keselamatan kerja bagi karyawan baik karyawan yang baru masuk kerja atau karyawan yang sudah lama, dengan melakukan pengenalan lingkungan kerja, bahaya dilingkungan kerja, pemakaian alat pelindung diri yang sesuai dengan standar demi keselamatan dan kesehatan karyawan, dan dalam penegendalian keselamatan lingkungan kerja ada beberapa tahap yang dilakukan disetiap area :
-      Menganalisa bahaya dan tindakan pengendalian
-    Menentukan tingkat keparahan
-       Menilai tingkat resiko bahaya
     Pengendalian potensi / Resiko bahaya
-        Penyusunan rancangan pengendalian bahaya


Daftar Pustaka

PT. Indofood Sukses Makmur

PT. Nissin Biskuit Indonesia

PT. Nippon Indosari Cofindo

Ridley, J. (2006). Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta : Erlangga.

Bannet N.B Silalahi dan Rumondang B. Silalahi. 1995. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R. I Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan Audit SMK3, Edisi I, Jakarta : Direktorat Pengawasan Keselamatan Kerja