Blogger Widgets

Kamis, 04 Juli 2013

Makalah Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ( K3 ) Industri di Semarang


MAKALAH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT. Indofood, PT. Nissin, PT. Nippon Indosari Cofindo


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah faktor sangat penting bagi produktifitas dan peningkatan produktifitas tenaga kerja selaku sumber daya manusia. Kondisi kesehatan yang baik merupakan potensi untuk meraih produktifitas kerja yang baik pula. Pekerjaan yang menuntut produktifitas kerja tinggi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan kondisi kesehatan prima. Sebaliknya keadaan sakit atau gangguan kesehatan menyebabkan tenaga kerja tidak atau kurang produktif dalam melakukan pekerjaannya. Bahaya ditempat kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja cendrung lebih sering terjadi pada populasi pekerja yang kurang memahami proses industry ditempat kerja, atau tidak cukup dilatih dan dilindungi untuk mengatasi kemungkinan bahaya yang dapat terjadi. Seorang dokter perusahaan bertanggung jawab untuk mendidik dan melatih pekerja untuk menjadi pekerja yang terampil, efisien dan produktif. 
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pemahaman dalam proses pengolahan maupun mengetahui bagaimana upaya pengendalian yang dilakukan pada kesehatan lingkungan kerja dan mengetahui bagaimana hubungan antara pekerja, lingkungan kerja, dan penyakit akibat kerja di suatu perusahaan bidang agroindustri, Pendidikan Teknologi Agroindustri mengadakan kegiatan tahunan yang berupa Kunjungan Studi Lapangan yang dilakukan pada hari kamis, tanggal 27 Juni 2013 pukul 08.00- selesai dengan mengunjungi PT. Indofood Sukses Makmur, PT. Nissin Biscuit Indonesia dan PT. Nippon Indosari Corpindo. Di Semarang – Jawa Timur.

1.2  Tujuan dan Manfaat
Tujuan pembuatan makalah ini sadalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta mengetahui lebih jauh tentang keselamatan dan kesehatan kerja, bagaimana penerapan K3 di industri, serta komitmen dan kebijakan tentang keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Indofood Sukses Makmur, PT. Nissin Biscuit Indonesia dan PT. Nippon Indosari Corpindo cabang Semarang.
Manfaat dari pembuatan makalah ini antara lain :
a.    Untuk Mahasiswa :
Dapat menambah pengetahuan kita tentang syarat dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga kita dapat mengaplikasikannya jika mau bekerja di  industry.
b.    Untuk Dosen
Kegiatan ini merupakan mediasi Dosen untuk menjelaskan materi keselamatan dan kesehatan kerja secara lebih jelas kepada mahasiswa.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1         Pengertian Keselamatan DAN KESEHATAN Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang sehat, aman bebas dari kecelakaan. Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja. Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya. Maksud dan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan adalah melindungi pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan atau industri dari resiko bahaya khususnya faktor fisik, kimiawi dan biologis yang mungkin timbul oleh karena beroperasinya suatu proses produksi.

2.2         KONSEP keselamatan dan kesehatan kerja INDUSTRI
Beban kerja
Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Beban dimaksud mungkin fisik, mental, dan atau social. Seorang tenaga kerja yang secara fisik bekerja berat seperti halnya buruh bongkar muat barang dipelabuhan, memikul lebih banyak beban fisik dari pada beban mental maupun sosial. Berlainan dari itu adalah beban kerja seorang pengusaha atau manjemen, tanggung jawabnya merupakan beban mental yang relati jauh lebih besar dari beban fisik yang dituntut oleh pekerjaannya.

Kapasitas Kerja
Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu dengan yang lainnya dan sangat bergantung kepada motivasi kerja, pengalaman, latar belakang pendidikan, keahlian, ketrampilan, kesesuaian terhadap pekerjaan, kondisi kesehatan, keadaan gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran antropometri tubuh serta reaksi kejiwaan
2.3         Lingkungan Kerja di Tempat kerja
Lingkungan kerja yang sering ditemukan ditempat kerja adalah;

  • Lingkungan Fisik: suhu,ekosistem tekanan udara, noise, penerangan, getaran, dan radiasi
  • Lingkungan Kimia: Debu, uap, gas, larutan kimia, fume, mist/kabut, awan, dsb.
  • Lingkungan Biologi: virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing, serangga, dll.
  • Lingkungan Fisiologis: Kesalahan kontruksi, tataletak mesin, sikap badan yang kurang baik sehingga menyebabkan kelelahan atau kecelakaan kerja.
  • Lingkungan Mental psikologis: kondisi yang membosankan, hubungan kerja yang tidak baik sehingga menimbulkan gangguan psikis (gangguan emosional, batin, atau neorosis), faktor kepemimpinan yang tidak baik, kondisi materil dan psikologis kerja yang kurang baik, lingkungan sosial yang tidak baik.
2.4         Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja di tempat kerja, yaitu;
1.    Penerangan
Penerangan memiliki manfaat yang sangat besar bagi karyawan yaitu untuk proses kelancaran kerja, karena penerangan (cahaya) yang kurang cukup terang dapat mengganggu penglihatan karyawan manjadi tidak jelas pada saat bekerja.
2.    Kebisingan
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Maksud tidak dikehendaki di sini yaitu karena dengan adanya kebisingan maka konsentrasi dalam bekerja akan terganggu, sehingga pekerjaan yang dilakukan akan mengalami banyak kesalahan atau rusak.
3.    Kebersihan
Kebersihan lingkungan kerja sangat perlu diperhatikan, karena lingkungan kerja yang bersih akan menimbulkan rasa nyaman dan semangat kerja yang tinggi bagi karyawan.
4.    Pertukaran udara
Pertukaran udara yang baik akan menyehatkan badan dan menimbulkan kesegaran, sehingga dapat menimbulkan semangat kerja seseorang. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman disekitar tempat kerja. Dengan cukupnya oksigen di sekitar tempat kerja, ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman di sekitar tempat kerja, keduanya akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani.
5.    Bau-bauan
Adanya bau-bauan disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, dan bau-bauan yang terjadi terus-menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian “air condition” yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang menggannggu di sekitar tempat kerja.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1         KOMITMEN DAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 )
3.1.1             PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR
PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Semarang Jawa Tengah mempunyai komitmen untuk menyediakan tempat kerja yang selamat, sehat, dan aman bagi semua karyawannya. Pihak Perusahaan memandang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) setingkat dengan persoalan Kualitas, Produksi dan Biaya Pihak Perusahaan akan selalu berusaha untuk menghilangkan bahaya yang dapat mengakibatkan sakit, luka, kerusakan harta benda, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan, dan kehilangan proses serta hal–hal yang dapat merusak lingkungan.
Manajemen dan Pengurus P2K3 percaya bahwa semua karyawan PT Indofood CBP Sukses Makmur   Divisi Noodle Semarang Jawa Tengah ini akan bekerjasama dengan Pengurus Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dalam menjaga komitmen pribadi untuk mensukseskan Proses Peningkatan Secara Terus Menerus.
Standarisasi yang berlaku di semua pabrik tersebut telah disertifikasi oleh SGS melalui sertifikasi International Standard Operation (ISO) termasuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Selain itu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. juga memiliki Sertifikat Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan Sertifikat halal yang berlaku untuk semua produk internasional. Pada 21 Maret 1998 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memperoleh sertifikat manajemen mutu ISO versi 9001. Kemudian pada 5 Februari 2004 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. diperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 (ISO 9001 versi 2000) dari badan akreditasi SGS International of Indonesia.

3.1.2             PT. NISSIN BISCUIT INDONESIA
PT. Nissin Biscuit Semarang ini telah berusaha menempatkan karyawan pada tugas yang benar (the right man on the right job) dan masih ditemukan juga karyawan yang kurang disiplin mengikuti peraturan perusahaan, kurang teliti dan kurang serius dalam bekerja serta kurang dapat memberikan contoh yang baik.
Budaya kerja dan disiplin kerja yang diberikan oleh PT.Nissin Biscuit Indonesia  sangat besar manfaatnya dalam mendorong timbulnya usaha karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan karyawan yang bersangkutan mampu mengemban tugas menurut bidangnya masing-masing agar dapat mencapai efektivitas kerja yang tinggi.
Standar mutu yang diterapkan oleh Nissin mencakup penggunaan bahan baku pilihan dan penggunaan tegnologi canggih dalam proses produksi serta penerapan CPMB (Cara Produksi Makanan yang Baik), GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP (Sanitation Standard Opening Procedure) dan HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point). Standar Mutu ISO 2200:2005 untuk kualitas dan keamanan produk juga telah ditetapka dalam proses produksi disertai dengan sertifikat halal dari Majlis Ulama Indonesia (MUI). Sebuah bukti bahwa semua produk Nissin memenuhi kaidah halal dan aman  dikonsumsi.
3.1.3             PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO
Pada tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen Perseroan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap produk Sari Roti. Selain itu, seluruh produk Sari Roti telah terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia.

3.2              Pembahasan

1.      PT. Indofood Sukses Makmur
Keselamatan dan Kesehatan kerja di perusahaan ini sangat di utamakan sekali, bagaikan mengutamakan kualitas produk bahan pangan. Pengurus P2K3 melakukan kerja sama dengan semua karyawan di PT. Indofood dalam menjaga komitmen pribadi untuk mensukseskan peningkatan secara terus menerus. System manjemen lingkungan di PT. Indofood sukses makmur telah berkembang sangat baik, Industri berupaya  menyediakan sumber daya untuk pembentukan, pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan kerja yang diperlukan untuk mengimplentasikan persyaratan dan system manajemen keamanan pangan (SMKP) yang dijamin dan didukung dengan pelaksanaan prosedur untuk pengelolaan sistem manajemen lingkungan dan identifikasi bahaya yang meliputi :

a.    GMP ( Good manufacturing Practice )
b.    SSOP( Standart Sanitation Operation procedure )
c.    Heath & Safety Envirionment
d.    Pelatihan ( Training )
e.    GLP ( Good Laboratory practice )
f.     PHC ( Product Handling Control )

Disamping itu semua, dalam hal pelakasaan K3 itu sendiri masih terdapat beberapa kekurangan, seperti penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD) saat bekerja. Contoh kasus pada saat melakukan kunjungan, kami pun menemukan beberapa pekerja tidak mengenakan Alat Pelindung Diri saat bekerja. Tidak ada teguran sama sekali, baik itu oleh teman pekerjanya mau pun dari atasannya. Hal yang perlu di cermati disini adalah menjaga komitmen dalam mensukseskan K3 itu sendiri. Dari contoh kasus yang tadi dapat kita ketahui bahwa komitmen dalam penerapan k3 di PT. Indofood belum dapat dilaksanakan oleh keseluruhan pekerja pabrik atau pun pengelola perusahaan. Maka dari itu perlu adanya evaluasi dalam hal penerapan K3 di perusahaan tersebut.

2.      PT. Nissin Biscuit Indonesia
Budaya kerja dan disiplin kerja yang diberikan oleh PT.Nissin Biscuit Indonesia- Unggaran, Semarang sangat besar manfaatnya dalam mendorong timbulnya usaha karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan karyawan yang bersangkutan mampu mengemban tugas menurut bidangnya masing-masing agar dapat mencapai efektivitas kerja yang tinggi.
Di perusahaan ini penerapan K3 sudah cukup baik, dari mulai menggunakan Alat Pelindung diri saat bekerja, Kebersihan, jalur uap, kebisingan, dan tempat penyimpanan produk yang cukup baik. Akan tetapi masih terdapat kekurangan- kekurangan, seperti masih ditemukan  karyawan yang kurang disiplin mengikuti peraturan perusahaan, kurang teliti dan kurang serius dalam bekerja serta kurang dapat memberikan contoh yang baik. Selain itu, jalur-jalur evakuasinya pun tidak begitu jelas arahnya karena tidak ada tanda-tanda khusus. Untuk pertukaran udaranya juga sedikit kurang, itu dapat terlihat dari minimnya ventilasi-ventilasi udara yang fungsinya untuk pertukaran udara CO2 di dalam dan O2 di luar pabrik.
Dari kesemuanya itu, penerapan K3 di PT. Nissin biscuit Indonesia ini
Sudah cukup baik, hanya perlu beberapa evaluasian untuk menjadi perbaikan dalam peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja dan kesejahteraan para pekerja.

3.      PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO
Setiap perusahaan mempunyai ketentuan dan kebijakan masing-masing. Budaya kerja disiplin diperusahaan ini pun sangat tinggi. Ketika kami kunjungan ke Pabrik Sariroti ini, suasana pabrik sangat nyaman, system keamanan nya pun ketat, penggunaan alat pelindung diri sangat di utamakan, kebisingannya , kebersihannya pun sangat terjaga, dan minim sekali dari kontaminasi-kontaminasi yang berbahaya bagi keamanan produk. Semuanya tersusun rapih, dalam produksinya pun tanpa banayk bersentuhan langsung dengan manusia. Penerapan K3 disini sangat diperhatikan dan benar-benar memperhatikan kualitas produk yang akan dihasilkan.
Pada dasarnya, kontrol kualitas melibatkan pemeriksaan produk, layanan, atau proses untuk tingkat minimum tertentu kualitas. Tujuan dari tim pengendalian kualitas adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang tidak memenuhi standar perusahaan tertentu kualitas. Jika masalah diidentifikasi, tugas tim pengendalian kualitas atau professional mungkin melibatkan penghentian produk sementara. Tergantung pada layanan atau produk tertentu, serta jenis masalah yang diidentifikasi, produksi atau pelaksanaan tidak dapat berhenti sepenuhnya.


BAB IV

PENUTUP
4.1         Kesimpulan
Dari hasil pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pada kesehatan dan keselamatan kerja khususnya pada perusahan sangat penting dilakukan, karena dapat meningkatkan kesejahtraan, kesehatan dan terutama keselamatan kerja karyawan atau pekerja.
Penyediaan perlindungan terhadap bahaya, prioritas pertama seorang majikan adalah melindungi pekerjanya secara keseluruhan ketimbang secara individu. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) hanya dipandang perlu jika metode-metode perlindungan yang lebih luas ternyata tidak praktis dan tidak terjangkau.
Sangat perlu adanya manajemen lingkungan kerja dari industri agar seorang tenaga kerja berada dalam keserasian sebaik-baiknya, yang berarti bahwa yang bersangkutan dapat terjamin keadaan kesehatan dan produktifitas kerjanya secara optimal, maka perlu ada keseimbangan yang positif-konstruktif, antara unsur beban kerja, beban tambahan akibat dari pekerjaan dan lingkungan kerja dan kapasitas kerja.

4.2         Saran
Kecelakaan pada saat bekerja merupakan resiko yang merupakan bagian dari pekerjaan, untuk perusahaan hendaknya mencegah dalam hal ini melakukan perlindungan berupa kompensasi, baik langsung maupun tidak langsung, yang  harus diberikan oleh perusahaan kepada pekerja. Proteksi atau perlindungan pekerja merupakan keharusan bagi sebuah perushaan.
Untuk menjaga dan memonitor keselamatan kesehatan kerja karyawan maka dilakukan program penyuluhan keselamatan kerja bagi karyawan baik karyawan yang baru masuk kerja atau karyawan yang sudah lama, dengan melakukan pengenalan lingkungan kerja, bahaya dilingkungan kerja, pemakaian alat pelindung diri yang sesuai dengan standar demi keselamatan dan kesehatan karyawan, dan dalam penegendalian keselamatan lingkungan kerja ada beberapa tahap yang dilakukan disetiap area :
-      Menganalisa bahaya dan tindakan pengendalian
-    Menentukan tingkat keparahan
-       Menilai tingkat resiko bahaya
     Pengendalian potensi / Resiko bahaya
-        Penyusunan rancangan pengendalian bahaya


Daftar Pustaka

PT. Indofood Sukses Makmur

PT. Nissin Biskuit Indonesia

PT. Nippon Indosari Cofindo

Ridley, J. (2006). Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta : Erlangga.

Bannet N.B Silalahi dan Rumondang B. Silalahi. 1995. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R. I Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan Audit SMK3, Edisi I, Jakarta : Direktorat Pengawasan Keselamatan Kerja

1 komentar:

  1. Artikel yang sangat bermanfaat dan memberikan informasi
    www.sepatusafetyonline.com

    BalasHapus