MAKALAH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT. Indofood, PT. Nissin, PT. Nippon Indosari Cofindo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah faktor sangat penting bagi
produktifitas dan peningkatan produktifitas tenaga kerja selaku sumber daya
manusia. Kondisi kesehatan yang baik merupakan potensi untuk meraih
produktifitas kerja yang baik pula. Pekerjaan yang menuntut produktifitas kerja
tinggi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan kondisi kesehatan prima.
Sebaliknya keadaan sakit atau gangguan kesehatan menyebabkan tenaga kerja tidak
atau kurang produktif dalam melakukan pekerjaannya. Bahaya ditempat kerja yang
dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja cendrung lebih sering
terjadi pada populasi pekerja yang kurang memahami proses industry ditempat
kerja, atau tidak cukup dilatih dan dilindungi untuk mengatasi kemungkinan
bahaya yang dapat terjadi. Seorang dokter perusahaan bertanggung jawab untuk
mendidik dan melatih pekerja untuk menjadi pekerja yang terampil, efisien dan
produktif.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan,
pemahaman dalam proses pengolahan maupun mengetahui
bagaimana upaya pengendalian yang dilakukan pada kesehatan lingkungan kerja dan
mengetahui bagaimana hubungan antara pekerja, lingkungan kerja, dan penyakit
akibat kerja di suatu perusahaan bidang
agroindustri, Pendidikan Teknologi Agroindustri mengadakan kegiatan tahunan
yang berupa Kunjungan Studi Lapangan yang dilakukan pada hari kamis, tanggal 27
Juni 2013 pukul 08.00- selesai dengan mengunjungi PT. Indofood Sukses Makmur,
PT. Nissin Biscuit Indonesia dan PT. Nippon Indosari Corpindo. Di Semarang –
Jawa Timur.
1.2 Tujuan dan
Manfaat
Tujuan pembuatan makalah ini sadalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta
mengetahui lebih jauh tentang keselamatan dan kesehatan kerja, bagaimana
penerapan K3 di industri, serta komitmen dan kebijakan tentang keselamatan dan
kesehatan kerja di PT. Indofood Sukses
Makmur, PT. Nissin Biscuit Indonesia dan PT. Nippon Indosari Corpindo cabang
Semarang.
Manfaat dari
pembuatan makalah ini antara lain :
a.
Untuk Mahasiswa :
Dapat menambah
pengetahuan kita tentang syarat dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja,
sehingga kita dapat mengaplikasikannya jika mau bekerja di industry.
b.
Untuk Dosen
Kegiatan ini merupakan mediasi Dosen
untuk menjelaskan materi keselamatan dan kesehatan kerja secara lebih jelas
kepada mahasiswa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Keselamatan DAN KESEHATAN Kerja
Keselamatan
dan kesehatan kerja atau safety adalah
suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang sehat, aman bebas
dari kecelakaan. Kecelakaan adalah
suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta
tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia. Kecelakaan kerja adalah
kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan
disuatu tempat kerja. Keselamatan
kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah
maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada
kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya. Maksud dan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
perusahaan adalah melindungi pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan
atau industri dari resiko bahaya khususnya faktor fisik, kimiawi dan biologis
yang mungkin timbul oleh karena beroperasinya suatu proses produksi.
2.2 KONSEP keselamatan dan kesehatan kerja INDUSTRI
Beban kerja
Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Beban dimaksud mungkin fisik, mental, dan atau social. Seorang tenaga kerja yang secara fisik bekerja berat seperti halnya buruh bongkar muat barang dipelabuhan, memikul lebih banyak beban fisik dari pada beban mental maupun sosial. Berlainan dari itu adalah beban kerja seorang pengusaha atau manjemen, tanggung jawabnya merupakan beban mental yang relati jauh lebih besar dari beban fisik yang dituntut oleh pekerjaannya.
Kapasitas Kerja
Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu dengan yang lainnya dan sangat bergantung kepada motivasi kerja, pengalaman, latar belakang pendidikan, keahlian, ketrampilan, kesesuaian terhadap pekerjaan, kondisi kesehatan, keadaan gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran antropometri tubuh serta reaksi kejiwaan
2.3 Lingkungan Kerja di Tempat kerja
Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu dengan yang lainnya dan sangat bergantung kepada motivasi kerja, pengalaman, latar belakang pendidikan, keahlian, ketrampilan, kesesuaian terhadap pekerjaan, kondisi kesehatan, keadaan gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran antropometri tubuh serta reaksi kejiwaan
2.3 Lingkungan Kerja di Tempat kerja
Lingkungan kerja yang sering ditemukan ditempat kerja
adalah;
- Lingkungan Fisik: suhu,ekosistem tekanan udara, noise, penerangan, getaran, dan radiasi
- Lingkungan Kimia: Debu, uap, gas, larutan kimia, fume, mist/kabut, awan, dsb.
- Lingkungan Biologi: virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing, serangga, dll.
- Lingkungan Fisiologis: Kesalahan kontruksi, tataletak mesin, sikap badan yang kurang baik sehingga menyebabkan kelelahan atau kecelakaan kerja.
- Lingkungan Mental psikologis: kondisi yang membosankan, hubungan kerja yang tidak baik sehingga menimbulkan gangguan psikis (gangguan emosional, batin, atau neorosis), faktor kepemimpinan yang tidak baik, kondisi materil dan psikologis kerja yang kurang baik, lingkungan sosial yang tidak baik.
2.4
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan
kerja di tempat kerja, yaitu;
1. Penerangan
Penerangan memiliki manfaat yang sangat besar bagi
karyawan yaitu untuk proses kelancaran kerja, karena penerangan (cahaya) yang
kurang cukup terang dapat mengganggu penglihatan karyawan manjadi tidak jelas
pada saat bekerja.
2. Kebisingan
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh
telinga. Maksud tidak dikehendaki di sini yaitu karena dengan adanya kebisingan
maka konsentrasi dalam bekerja akan terganggu, sehingga pekerjaan yang
dilakukan akan mengalami banyak kesalahan atau rusak.
3. Kebersihan
Kebersihan lingkungan kerja
sangat perlu diperhatikan, karena lingkungan kerja yang bersih akan menimbulkan
rasa nyaman dan semangat kerja yang tinggi bagi karyawan.
4. Pertukaran udara
Pertukaran udara yang baik
akan menyehatkan badan dan menimbulkan kesegaran, sehingga dapat menimbulkan
semangat kerja seseorang. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman
disekitar tempat kerja. Dengan cukupnya oksigen di sekitar tempat kerja,
ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman di sekitar tempat
kerja, keduanya akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani.
5. Bau-bauan
Adanya bau-bauan disekitar
tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, dan bau-bauan yang terjadi
terus-menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian “air condition”
yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan
bau-bauan yang menggannggu di sekitar tempat kerja.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
KOMITMEN DAN
KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 )
3.1.1
PT. INDOFOOD
SUKSES MAKMUR
PT Indofood CBP
Sukses Makmur Divisi Noodle Semarang Jawa Tengah mempunyai komitmen untuk
menyediakan tempat kerja yang selamat, sehat, dan aman bagi semua karyawannya.
Pihak Perusahaan memandang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) setingkat
dengan persoalan Kualitas, Produksi dan Biaya Pihak Perusahaan akan selalu
berusaha untuk menghilangkan bahaya yang dapat mengakibatkan sakit, luka,
kerusakan harta benda, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan, dan
kehilangan proses serta hal–hal yang dapat merusak lingkungan.
Manajemen dan
Pengurus P2K3 percaya bahwa semua karyawan PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Semarang Jawa Tengah ini akan
bekerjasama dengan Pengurus Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(P2K3) dalam menjaga komitmen pribadi untuk mensukseskan Proses Peningkatan
Secara Terus Menerus.
Standarisasi yang berlaku di semua pabrik tersebut
telah disertifikasi oleh SGS melalui sertifikasi International Standard
Operation (ISO) termasuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Selain itu PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. juga memiliki Sertifikat Hazard Analysis
Critical Control Point (HACCP) dan Sertifikat halal yang berlaku untuk semua
produk internasional. Pada 21 Maret 1998 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
memperoleh sertifikat manajemen mutu ISO versi 9001. Kemudian pada 5 Februari
2004 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. diperoleh sertifikasi ISO 9001:2000
(ISO 9001 versi 2000) dari badan akreditasi SGS International of Indonesia.
3.1.2
PT. NISSIN
BISCUIT INDONESIA
PT. Nissin Biscuit Semarang ini telah berusaha menempatkan karyawan pada
tugas yang benar (the right man on the right job) dan masih ditemukan juga
karyawan yang kurang disiplin mengikuti peraturan perusahaan, kurang teliti dan
kurang serius dalam bekerja serta kurang dapat memberikan contoh yang baik.
Budaya kerja dan disiplin kerja yang diberikan oleh PT.Nissin Biscuit
Indonesia sangat besar manfaatnya dalam
mendorong timbulnya usaha karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan karyawan
yang bersangkutan mampu mengemban tugas menurut bidangnya masing-masing agar
dapat mencapai efektivitas kerja yang tinggi.
Standar mutu yang diterapkan oleh Nissin mencakup penggunaan bahan baku
pilihan dan penggunaan tegnologi canggih dalam proses produksi serta penerapan
CPMB (Cara Produksi Makanan yang Baik), GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP
(Sanitation Standard Opening Procedure) dan HACCP (Hazard Analytical Critical
Control Point). Standar Mutu ISO 2200:2005 untuk kualitas dan keamanan produk
juga telah ditetapka dalam proses produksi disertai dengan sertifikat halal
dari Majlis Ulama Indonesia (MUI). Sebuah bukti bahwa semua produk Nissin
memenuhi kaidah halal dan aman
dikonsumsi.
3.1.3
PT. NIPPON
INDOSARI CORPINDO
Pada tahun 2006
Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen Perseroan dalam
mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap produk Sari
Roti. Selain itu, seluruh produk Sari Roti telah terdaftar melalui Badan BPOM
Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama
Indonesia.
3.2
Pembahasan
1.
PT. Indofood
Sukses Makmur
Keselamatan
dan Kesehatan kerja di perusahaan ini sangat di utamakan sekali, bagaikan
mengutamakan kualitas produk bahan pangan. Pengurus P2K3 melakukan kerja sama
dengan semua karyawan di PT. Indofood dalam menjaga komitmen pribadi untuk
mensukseskan peningkatan secara terus menerus. System manjemen lingkungan di
PT. Indofood sukses makmur telah berkembang sangat baik, Industri berupaya menyediakan sumber daya untuk pembentukan,
pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan kerja yang diperlukan untuk
mengimplentasikan persyaratan dan system manajemen keamanan pangan (SMKP) yang
dijamin dan didukung dengan pelaksanaan prosedur untuk pengelolaan sistem
manajemen lingkungan dan identifikasi bahaya yang meliputi :
a.
GMP ( Good manufacturing Practice )
b.
SSOP( Standart Sanitation Operation procedure )
c.
Heath & Safety Envirionment
d.
Pelatihan ( Training )
e.
GLP ( Good Laboratory practice )
f.
PHC ( Product Handling Control )
Disamping
itu semua, dalam hal pelakasaan K3 itu sendiri masih terdapat beberapa
kekurangan, seperti penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD) saat bekerja. Contoh
kasus pada saat melakukan kunjungan, kami pun menemukan beberapa pekerja tidak
mengenakan Alat Pelindung Diri saat bekerja. Tidak ada teguran sama sekali,
baik itu oleh teman pekerjanya mau pun dari atasannya. Hal yang perlu di
cermati disini adalah menjaga komitmen dalam mensukseskan K3 itu sendiri. Dari
contoh kasus yang tadi dapat kita ketahui bahwa komitmen dalam penerapan k3 di
PT. Indofood belum dapat dilaksanakan oleh keseluruhan pekerja pabrik atau pun
pengelola perusahaan. Maka dari itu perlu adanya evaluasi dalam hal penerapan
K3 di perusahaan tersebut.
2.
PT. Nissin Biscuit Indonesia
Budaya kerja dan disiplin kerja yang diberikan oleh PT.Nissin Biscuit
Indonesia- Unggaran, Semarang sangat besar manfaatnya dalam mendorong timbulnya
usaha karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan karyawan yang bersangkutan
mampu mengemban tugas menurut bidangnya masing-masing agar dapat mencapai
efektivitas kerja yang tinggi.
Di perusahaan ini penerapan K3 sudah cukup baik, dari mulai menggunakan
Alat Pelindung diri saat bekerja, Kebersihan, jalur uap, kebisingan, dan tempat
penyimpanan produk yang cukup baik. Akan tetapi masih terdapat kekurangan-
kekurangan, seperti masih ditemukan
karyawan yang kurang disiplin mengikuti peraturan perusahaan, kurang
teliti dan kurang serius dalam bekerja serta kurang dapat memberikan contoh
yang baik. Selain itu, jalur-jalur evakuasinya pun tidak begitu jelas arahnya
karena tidak ada tanda-tanda khusus. Untuk pertukaran udaranya juga sedikit
kurang, itu dapat terlihat dari minimnya ventilasi-ventilasi udara yang
fungsinya untuk pertukaran udara CO2 di dalam dan O2 di luar pabrik.
Dari kesemuanya itu, penerapan K3 di PT. Nissin biscuit Indonesia ini
Sudah cukup
baik, hanya perlu beberapa evaluasian untuk menjadi perbaikan dalam peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja dan kesejahteraan para pekerja.
3.
PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO
Setiap
perusahaan mempunyai ketentuan dan kebijakan masing-masing. Budaya kerja
disiplin diperusahaan ini pun sangat tinggi. Ketika kami kunjungan ke Pabrik
Sariroti ini, suasana pabrik sangat nyaman, system keamanan nya pun ketat,
penggunaan alat pelindung diri sangat di utamakan, kebisingannya ,
kebersihannya pun sangat terjaga, dan minim sekali dari kontaminasi-kontaminasi
yang berbahaya bagi keamanan produk. Semuanya tersusun rapih, dalam produksinya
pun tanpa banayk bersentuhan langsung dengan manusia. Penerapan K3 disini
sangat diperhatikan dan benar-benar memperhatikan kualitas produk yang akan
dihasilkan.
Pada
dasarnya, kontrol kualitas melibatkan pemeriksaan produk, layanan, atau proses
untuk tingkat minimum tertentu kualitas. Tujuan dari tim pengendalian kualitas
adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang tidak memenuhi standar
perusahaan tertentu kualitas. Jika masalah diidentifikasi, tugas tim
pengendalian kualitas atau professional mungkin melibatkan penghentian produk
sementara. Tergantung pada layanan atau produk tertentu, serta jenis masalah
yang diidentifikasi, produksi atau pelaksanaan tidak dapat berhenti sepenuhnya.
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari hasil pemaparan diatas dapat
disimpulkan bahwa pada kesehatan dan keselamatan kerja khususnya pada perusahan
sangat penting dilakukan, karena dapat meningkatkan kesejahtraan, kesehatan dan
terutama keselamatan kerja karyawan atau pekerja.
Penyediaan perlindungan terhadap bahaya, prioritas
pertama seorang majikan adalah melindungi pekerjanya secara keseluruhan
ketimbang secara individu. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) hanya dipandang
perlu jika metode-metode perlindungan yang lebih luas ternyata tidak praktis
dan tidak terjangkau.
Sangat perlu adanya manajemen lingkungan kerja dari
industri agar seorang tenaga kerja berada dalam keserasian sebaik-baiknya, yang
berarti bahwa yang bersangkutan dapat terjamin keadaan kesehatan dan
produktifitas kerjanya secara optimal, maka perlu ada keseimbangan yang
positif-konstruktif, antara unsur beban kerja, beban tambahan akibat dari pekerjaan
dan lingkungan kerja dan kapasitas kerja.
4.2
Saran
Kecelakaan pada saat bekerja merupakan resiko
yang merupakan bagian dari pekerjaan, untuk perusahaan hendaknya mencegah dalam
hal ini melakukan perlindungan berupa kompensasi, baik langsung maupun tidak
langsung, yang harus diberikan oleh
perusahaan kepada pekerja. Proteksi atau perlindungan pekerja merupakan
keharusan bagi sebuah perushaan.
Untuk menjaga dan memonitor keselamatan kesehatan
kerja karyawan maka dilakukan program penyuluhan keselamatan kerja bagi
karyawan baik karyawan yang baru masuk kerja atau karyawan yang sudah lama,
dengan melakukan pengenalan lingkungan kerja, bahaya dilingkungan kerja,
pemakaian alat pelindung diri yang sesuai dengan standar demi keselamatan dan
kesehatan karyawan, dan dalam penegendalian keselamatan lingkungan kerja ada
beberapa tahap yang dilakukan disetiap area :
- Menganalisa bahaya dan tindakan pengendalian
- Menganalisa bahaya dan tindakan pengendalian
- Menentukan tingkat keparahan
- Menilai tingkat resiko bahaya
- Pengendalian potensi / Resiko bahaya
- Penyusunan rancangan pengendalian bahaya
Daftar Pustaka
PT. Indofood Sukses Makmur
PT. Nissin Biskuit Indonesia
PT. Nippon Indosari Cofindo
Ridley, J. (2006). Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta : Erlangga.
Bannet N.B Silalahi dan Rumondang B. Silalahi. 1995. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R. I Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan Audit SMK3, Edisi I, Jakarta : Direktorat Pengawasan Keselamatan Kerja
Artikel yang sangat bermanfaat dan memberikan informasi
BalasHapuswww.sepatusafetyonline.com